Ketika berumur 8 tahun, hari ulang tahun adalah yang paling aku nantikan. Karena aku berharap cepat menjadi seorang remaja. But not now guys. Aku baru mengerti kenapa pertambahan usia menjadi masalah hampir bagi setiap wanita. Aku masih ingin menjadi gadis 17 tahun. So, I'm still sweet nineteen!
Tapi, ketika aku ingin melupakan hari 'pertambahan usia', orang-orang ini justru datang tanpa diduga.
Mereka orang pertama yang ikut berkabung atas hari ulang tahunku. Tega sekali bangunin aku tengah malam. Awalnya bingung ini mimpi atau bukan. Tepat jam 12, tiga makhluk ini nongol di kamar, bawa cake yang lilinnya banyak, sambil teriak 'HAPPY BIRTHDAY'. Benar-benar mimpi yang aneh. Terus aku bangun dari tidur dan seperti dihipnotis mau aja niup lilinnya, what the..... But, tengkyu somaco my beloved, Ganis, Via, Yaya. Terima kasih, karena selama belasan tahun masih mau menjadi sahabatku. LOVE YOU, muahmuahh!
'Penyiksaan' belum berakhir. Pagi-pagi buta muncullah empat orang ini. Mereka benar-benar niat banget untuk membuat aku merasa spesial. Dan untuk kedua kalinya, make a wish, dan niup lilin, lagi. Terima kasih sayang-sayangku, Dea, Mbak Yun, Eva, Uchu. Terima kasih, kalian sahabat yang pernah membuat masa SMA aku jadi indah, masih setia menjadi sahabatku hingga sekarang. I LOVE YOU, girls. And, thanks for this cake:
And BIG THANKS FOR MY MAMA. Repot-repot bikin acara untuk merayakan hari nggak penting ini.
Betapa beruntungnya aku punya mereka semua. Padahal aku pasti bukan seseorang yang cukup baik. Tapi punya mereka diwaktu senang, diwaktu aku jatuh, benar-benar membuat aku begitu bersyukur atas hidup yang Allah berikan.
Mereka tidak perlu melihat my facebook page atau 'diingatkan' terlebih dahulu untuk tahu ini hari ulang tahunku. Tapi mereka memang menyadari kehadiranku, dan mengingat segala hal tentangku. Tidak banyak bicara tentang kasih sayang, tapi mereka menunjukkannya. Aku tidak menanti mereka, tapi mereka peka dan tahu kapan aku membutuhkan kehadiran mereka. -IS-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar